MENGENALI
BAHAYA & RISIKO K3
Bahaya
didefinisikan sebagai Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi
menciderai manusia atau sakit
penyakit atau kombinasi dari semuanya.(
OHSAS 18001:2007). Saat kita mendeskripsikan bahaya maka kita sedang menggambarkan
situasi ataupun tindakan yang berpotensi menciderai atau mengganggu kesehatan
manusia, atau bahaya terkadang kita gambarkan bahaya yang berasal dari sebuah
sumber, apakah bersumber dari alat kerja, material/bahan baku ataupun dari
lingkungan dimana kita berada.
Gambar berikut
dapat memperjelas definisi Bahaya :
Dari gambar
diatas, dapat dijelaskan bahwa alat/mesin, bahan/material, lingkungan kerja dan
juga manusianya adalah menjadi sumber bahaya (bahaya primer). Dan interaksi
antar sumber bahaya ini juga akan memunculkan bahaya-bahaya baru (bahaya
sekunder). Apabila sumber bahaya ini berinterasi dengan kita sebagai pekerja
maka akan muncul risiko. Jadi risiko tidak akan ada apabila kita tidak
berinteraksi dengan sumber bahaya, namun tentunya hal ini hampir jarang terjadi
karena faktanya sumber bahaya selalu ada dimana mana mengintai kita mulai dari
kita bangun tidur, beraktivitas sampai kita tidur kembali, tentunya dalam
tingkatan yang berbeda beda. Apabila risiko sudah muncul maka akan terjadi konsekuensi
yang dapat berupa Penyakit Akibat Kerja (Illness) atau Kecelakaan Kerja
(Accident) dan Kerusakan infrastruktur (Property damage) yang pastinya akan
menimbulkan Kerugian (Loss) dengan besaran yang berbeda beda tergantung pada
seberapa sering kita terpapar bahaya atau seberapa sering kemungkinan
terjadinya peristiwa berbahaya dan seberapa tingkat keparahan yang dihasilkan
dari peristiwa berbahaya tsb (interaksi antara sumber bahaya dengan kita). Hal
ini sering diistilahkan dengan Tingkat Risiko (TR).
Kerangka Konsep
BAHAYA – RISIKO - KERUGIAN
Dari gambar
diatas, maka kita dapat mencegah terjadinya kerugian (Loss) sebagai akibat
adanya interaksi antara sumber bahaya dengan kita adalah dengan mengelola
risiko. Mengelola risiko dapat dilakukan dengan hirarki sebagai berikut :
1.
Mengeliminasi sumber bahaya
2.
Mensubstitusi sumber bahaya
3.
Melakukan rekayasa engineering
terhadap sumber bahaya maupun risiko
4.
Melakukan pengendalian
administratif
5.
Penggunaan alat pelindung diri.
Pola pikir kita
dalam mengelola risiko sebaiknya mengacu pada hirarki tersebut sehingga dapat
menghasilkan tindakan yang efektif baik secara tindakan, tenaga, biaya serta
hasilnya mampu mengurangi tingkat risiko terhadap kita.
Semoga artikel
singkat ini dapat bermanfaat buat siapapun yang membaca artikel ini, karena
sumber bahaya tidak hanya ada di tempat kerja, tapi dimanapun kita berada
selalu ada sumber bahaya bahkan dari diri kita sendiri. Wallahu’alam.
Wahyudin
Lihawa, ST., M.KKK
(Founder BSC Consulting)